Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah, menyayangkan
data penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang
digunakan pemerintah untuk membagikan anggaran negara tidak akurat.
Dari rapat evaluasi BLSM Komisi VIII DPR RI dengan Sekjen, Dirjen
Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan serta Dirjen
Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Kamis (18/9/13)
terungkap bahwa sebanyak 149.400 penerima program program keluarga
harapan (PKH) yang tergolong Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) tidak
menerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS).
Sementara KPS berguna sebagai bukti bahwa pemegang kartu berhak atas
program bantuan negara yaitu program Raskin, Bantuan Siswa Miskin
(BSM), dan BLSM.
“Data yang digunakan negara untuk membagikan BLSM pada 15 juta lebih
masyarakat adalah data tahun 2011, data ini pun tidak terverifikasi.
Sementara di Kementrian Sosial ada hampir 150 ribu RTSM yang
terverifikasi dan menjadi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) tetapi
malah tidak dapat KPS. Tidak benar ini,” ungkap Ledia dengan nada
prihatin.
Tak hanya itu dari rapat ini terungkap pula bahwa anggaran untuk
melakukan verifikasi data bagi penerima program PKH tambahan utk 2014
tidak tersedia, sehingga semakin potensi ketidaktepatsasaran penerima
bantuan negara semakin besar.
“Jika hal semacam ini dibiarkan terus, sama saja kita membuang uang negara secara tidak tepat.” kata Ledia.
Sumber : Data Penerima BLSM Tidak Akurat
No comments:
Post a Comment