Wednesday, September 25, 2013

"Gerah Dituding Pencemaran Lingkungan, PT. Bin Hasan Angkat Bicara"

Gerah dengan pemberitaan di media mengenai saluran airnya yang dipersoalkan warga, pihak penampunganPT. TKI Bin Hasan Maju Sejahtera angkat bicara. Kepala Asrama PT. TKI Bin Hasan, Syarifah mengatakan saluran air tersebut baru mengalami masalah beberapa waktu belakangan ini.

Sebelumnya, saluran tersebut tidak pernah bermasalah. Pernyataan itu bertentangan dengan keterangan warga yang mengaku saluran air milik Bin Hasan bermasalah sudah sejak lima tahun silam sehingga menggenangi pelataran rumah warga.

“Itu tidak benar. Baru kemarin saja kok bermasalah, dan itu biasa lah karena ada benda yang menyumbat aliran air. Setelah kami sogok lancar kembali, anda bisa lihat sendiri sekarang,” kata dia Selasa (24/9/13).

Syarifah juga tidak sepakat dengan penyebutan kata “limbah” lantaran air yang dibuang asrama yang berada di Jalan Gas Alam Nomor 62 RT 03/04 Kelurahan Sukatani, Tapos itu hanya berasal dari kamar mandi saja. Itu pun sudah melalui proses penyaringan. Justru dia menuding jika ada limbah itu berasal dari warga yang memang juga membuang air ke saluran air tersebut.

“Bukan cuma kami yang buang sampah ke saluran air itu, kalau pembuangan kami tidak mungkin kotor karena melalui penyaringan juga. Mungkin kalau limbah berasal dari warga. Sebab ada juga warga yang punya pipa ke saluran air itu, termasuk pak Urip (Urip Santoso, Pelapor),” jelasnya kepada.

Ke depan Syarifah berjanji akan lebih mengawasi aliran air di saluran tersebut. Dia juga mengaku akan segera membenahi saluran air itdisinyaliru agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Untuk mekanisme pembenahan Syarifah tidak mau ambil pusing dengan mengganti pipa yang ada dengan pipa yang lebih besar seperti yang disarankan warga. Sebab dia menilai pipa yang ada sudah cukup memadai.

“Masalah mekanisme pembenahannya seperti apa itu terserah kami. Yang penting kan beres masalahnya. Pipa yang ada saja sudah sesuai kok,” tegasnya.

Sementara itu Urip Santoso yang pelatarannya tergenang air saluran itu menyanggah tudingan pihak PT.Bin Hasan yang mengatakan bahwa warga ikut membuang aliran air ke saluran tersebut. Menurutnya itu merupakan pernyataan yang mengada-ada.

“Warga masing-masing punya penampungan sendiri kok, nggak mungkin kalau ikut buang ke situ,” ungkapnya.

Dia bahkan menantang pihak PT. Bin Hasan untuk membuktikan omongannya. Bila perlu dia mengajak pihak PT. Bin Hasan untuk membuktikannya dengan mengecek saluran tersebut.

“Silakan saja dicek apa ada pipa dari warga yang dibuang ke situ,” tantangnya.

Sebelumnya pedagang bubur yang ada di sekitar Bin Hasan, Sri menuturkan saluran air itu sudah lama bermasalah sehingga  menimbulkan genangan air. Bahkan dia mengaku pelanggannya kerap mengeluh bau. Tapi lama kelamaan pelanggannya pun sudah paham sehingga tak banyak protes.

“Dulu sih pada ngeluh bau, sekarang udah nggak. Tapi tetap saja mereka kebanyakan maunya dibungkus, tidak makan di sini. Mungkin karena baunya mengganggu,” katanya.

No comments:

Post a Comment