Thursday, September 26, 2013

"Anggota DPRD Depok Dipukul Kabid Satpol PP"

Anggota DPRD Depok dari Komisi C Rojali Haji Cilud babak belur dipukul Polisi Pamong Praja (Pol PP). Tak tanggung-tanggung, pelaku pemukulan adalah Kepala Bidang Ketertiban Umum Pol PP, Welman Naipospos.
Aksi itu memici kemarahan massa. Ratusan massa yang marah langsung terlibat bentrok dengan petugas Satpol PP. "Satpol PP itu arogan," kata Rojali, Kamis (26/9).

Massa meminta Kepala Satpol PP Gandara Budiana memperingati aksi Welman yang sudah intoleransi. "Anggota Dewan saja berani dipukul sama dia, apalagi kita yang tidak memiliki kekuatan apapun. Kepala Satpol PP harus memberi sanksi Welman," kata Jujun, seorang warga yang melihat aksi pemukulan.

Pemukulan terjadi ketia sekelompok warga dari RW02 dan RW04 Kelurahan Pasir Putih, Sawangan, Depok, berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Depok. Mereka minta anggota dewan mengkaji ulang rencana pemerintah yang akan melakukan pelebaran TPA Cipayung.

Aksi kemudian dilanjutkan dengan longmarch menuju Balai Kota Depok. Namun, Satpol PP melarang massa masuk ke lingkungan Balai Kota Depok.

Rojali tergugah dengan aksi pelarangan itu. Ia pun melobi pihak kepolisian dan Satpol PP. Rojali berhasil, dengan syarat; massa hanya melakukan aksi damai di depan Balai Kota.

Sayangnya, kesepakatan dilanggar pengunjuk rasa. Mereka merangsek ke gerbang Balai Kota dibarengi aksi pelemparan sampah organik.

Aksi itu memicu kemarahan Kabid Kamtib Satpol PP Welman Naipospos. Ia lantas memerintahkan bawahannya menutup kembali gerbang Balai Kota. "Jangan biarkan warga itu masuk ke wilayah Balai Kota," teriak Welman lantang.

Keributan pun pecah, Rojali mencoba melobi Welman. Tapi Welman kepalang beringas dan langsung mendaratkan pukulan ke badan wakil rakyat itu.

Melihat aksi itu, warga menyerbu Welman. Tak ingin atasannya jadi bulan-bulanan massa, anggota Satpol PP dan kepolisian mencoba menghalangi massa. Kericuhan itu berhasil diredakan aparat kepolisian setelah massa sukses dibujuk. Tapi, tidak diketahui bagaimana kelanjutan pertikaian Rojali dan Welman.

Setelah emosi massa mereda, sejumlah perwakilan warga diterima Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Eka Bachtiar, dan Asisten Tatapraja Sayid Kholid. Aspirasi mereka diakomodir untuk dipertemukan dengan Wali Kota Nurh Mahmudi.
 

No comments:

Post a Comment