Kebijakan mobil murah yang diluncurkan pemerintah pusat banyak
mengalami penolakan baik dari kalangan masyarakat umum maupun para tokoh
politik.
Prihandoko, tokoh pendidikan Depok yang juga Wakil Ketua DPRD Kota
Depok mengatakan ketidak setujuannya terhadap program tersebut.
Menurutnya, Pemerintah sebaiknya lebih mengutamakan program trasportasi
masal yang aman dan nyaman.
“Saya tidak setuju dengan kebijakan mobil murah. Pemerintah harusnya
memprioritaskan kebijakan membangun trasportasi masal yang aman dan
nyaman,” katanya, Selasa (24/9/13).
“Mobil murah lebih banyak dampak negatifnya, seperti macet, peningkatan konsomsi energy dan sebagainya,” tambahnya.
Terpisah, Muttaqin yang juga ketua Fraksi PKS DPRD Kota Depok secara pribadi juga tidak setuju dengan adanya mobil murah.
“Semurah-murahnya mobil murah tetap mahal, 95 juta, harga segitu
murah buat orang kaya. Maka mobil murah yang borong orang kaya. Mungkin
semua anaknya akan dibelikan mobil, yang harus ditanya tujuannya apa ?”
tanyanya.
Sebelumnya, wilayah besar seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa
Tengah juga menganggap keberadaan mobil murah akan menambah beban di
jalanan, yang berdampak pada kemacetan. Warga Depok pun sepakat dengan
itu.
No comments:
Post a Comment