Pengusaha Amerika yang memblokir situs-situs web dalam
upaya untuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja menempatkan
Facebook sebagai situs teratas yang dilarang. Sementara Twitter berada
di posisi kedua.
Data itu berdasarkan hasil survei kondisi kerja dengan menanyai
1.021 pekerja paruh waktu dan pekerja penuh waktu di Amerika Serikat.
Dalam bagan data Statista, terungkap satu dari lima orang Amerika
tidak dapat mengakses Facebook di tempat kerja. Menyusul di tempat kedua
adalah Twitter, di mana 15,1 persen pekerja Amerika tidak dapat
mengakses situs itu.
Situs YouTube, Pinterest, dan Linkedln tak luput dari pelarangan,
dengan masing-masing mencatat persentase 13,7 persen, 11,2 persen dan
9,7 persen.
Sementara itu situs webmail seperti Gmail dan Yahoo dilaporkan tidak
dapat diakses 9,3 persen pekerja, sedangkan situs media sosial lainnya
dilaporkan tak dapat diakses 10,9 persen pekerja AS. Simak berita tekno lainnya di sini.
No comments:
Post a Comment