Thursday, September 26, 2013

"Massa Tolak Perluasan TPA Depok"

Sekitar 500 orang massa yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan Sehat (FPLS) menggeruduk gedung DPRD Depok, Jawa Barat. Mereka menolak rencana perluasan tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung, Depok, Kamis, 25 September 2013. Massa menolak lantaran perluasan mengganggu kesehatan warga sekitar.
"Kami menolak perluasan TPA karena akan membawa penyakit," kata koordinator aksi, Ade Irza, di gedung DPRD Depok, Kamis, 25 September 2013. Massa meminta pemerintah memberikan solusi jika TPA itu tetap diperluas.

Massa mendatangi gedung DPRD menggunakan ratusan motor dari Jalan Raya Sawangan. Massa mengepung gedung DPRD Kota Depok. Dalam orasinya, Ade meminta rencana itu dibatalkan.

Massa lalu meminta berdialog dengan anggota Dewan untuk menyampaikan aspirasi. "Kami ingin aspirasi kami didengar. Kami menolak perluasan TPA," kata Ade.

Massa menandai aksinya dengan cara menebar sampah kering di halaman gedung sebagai simbol kecewanya. Mereka menginginkan anggota Dewan agar merasakan hal yang sama dengan warga. Pasalnya, setiap hari warga sekitar TPA selalu merasakan udara yang kotor akibat gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah.

Tahun depan Depok akan memperluas 6 hektare lahan untuk TPA. Kolam yang ada saat ini sudah tidak dapat menampung sampah lagi. Namun, warga sekitar TPA Cipayung menolak perluasan tersebut. (Baca : Kolam-TPA-Cipayung-Ditambah)

Sekitar pukul 10.00, massa diterima oleh anggota DPRD untuk berembuk. Anggota Dewan yang menerima mereka adalah Naming Bothin, Enthy Sukarti dan Otto Leander.

Dalam forum diskusi itu, massa menuturkan bahwa penolakan disebabkan tidak adanya sosialisasi. "Tidak ada sosialisasi ke masyarakat. Kami jelas kecewa ketika ada rencana tersebut," kata salah satu perwakilan, Aan Setiawan.

Menanggapi aspirasi massa, anggota DPRD Kota Depok Naming Bothin juga mengklaim tidak setuju dengan rencana tersebut. Dirinya juga merasakan apa yang warga rasakan saat ini. "Saya juga setuju. Untuk apa disetujui kalau warga menolak. Saya juga tidak mau warga menderita karena saya juga nggak mau diperlakukan seperti itu," katanya.

Politikus Partai Golkar itu menegaskan aspirasi warga diterima dengan baik. Dia berjanji akan membela warga yang menolak perluasan. "Saya bantu. Akan kita sampaikan nanti," katanya

Setelah pertemuan selesai, massa aksi kembali bergerak menuju Balai Kota Depok di Jalan Margonda Raya. Dalam aksinya massa membawa beberapa spanduk yang isinya semua menolak perluasan TPA. Misalnya, "Kami Tolak Perluasan TPA". Sampai saat ini massa masih melakukan orasi di depan Balai Kota Depok.


No comments:

Post a Comment