Thursday, September 19, 2013

"Depok Waspada Anthrax dan Cacing Hati Hewan Kurban"

Menjelang Hari Raya Idul Adha pertengahan Oktober mendatang, Pemerintah Kota Depok mewaspadai hewan kurban yang mengidap Anthrax dan cacing hati. Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Pertanian Kota Depok, Dadang Sutisna mengatakan sebagai antisipasi, hewan yang diternakkan di Depok telah divaksinasi sejak Juli lalu.
 "Yang paling kami waspadai adalah Anthrax," katanya saat ditemui di kantornya, Kamis, 19 September 2013. 

Penyakit Anthrax atau radang limpa tergolong penyakit hewan berbahaya karena dapat menular dari hewan ke manusia.Hampir setiap tahun, Anthrax selalu muncul di daerah endemis dan menyerang hampir semua jenis ternak, seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba.

  Vaksinasi harus dilakukan 2-3 bulan sebelum hewan dapat dipotong. Untuk memastikan hewan bebas Anthrax, Dadang membentuk tim pemeriksa kesehatan hewan sebelum dan pada hari Idul Adha. "Kami harap tidak ada hewan kurban yang bermasalah pada hari H," katanya.

Pada hari raya kurban tahun lalu, total ada 10.977 ekor hewan kurban di Depok. Jumlah ini meliputi sapi, kambing, domba, dan kerbau. Tapi hanya 31 persen hewan kurban yang berasal dari peternakan Depok sendiri. Sisanya didatangkan dari Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Tahun ini, pemkot menargetkan jumlah total hewan kurban naik 10-20 persen. 

Untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang berasal dari luar Depok, pemkot menyediakan tempat pemeriksaan (check point) di daerah Sawangan. Setiap hewan yang masuk akan melalui tempat cek itu dulu sehingga mereka terkontrol. "Hewan dari luar akan disertai surat keterangan kesehatan dari dokter hewan di masing-masing daerah. Jadi aman," katanya. 

Dadang mengklaim, pada Idul Adha tahun lalu tidak ditemukan hewan kurban dengan penyakit Antrax. Hanya, sekitar 250 hewan terinfeksi cacing hati. Hampir setengahnya dinyatakan tidak dapat dikonsumsi. "Yang ditemukan cacingnya menyebar dan banyak, kita buang," kata dia. 

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Depok, Abdul Haris mengatakan pemkot berupaya menjamin hewan kurban bebas penyakit yang bisa menular ke manusia . Termasuk lewat sosialisasi proses seleksi dan pengelolaan hewan kurban kepada peserta sosialisasi seperti dewan kesehatan masjid (DKM). "Kami berikan arahan bagaimana mengelola hewan dari segi agama dan kesehatan," ujarnya.

Untuk menjamin kesehatan masyarakat, kata Haris, pemkot bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Kementerian Pertanian. Tim kerjasama ini berjumlah lebih dari 100 orang. Di antaranya, 75 orang dari Fakultas Kedokteran IPB, 7 orang dari Kementerian, dan sekitar 20 orang dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Depok. "Seminggu sebelum hari H, tim ini akan memeriksa semua hewan kurban," katanya. Tim juga akan memeriksa kebersihan lapak-lapak penjualan hewan. 

Pada H-1 dan hari H, tim juga akan memeriksa daging kurban untuk memastikan penyakit cacing hati. H-1, pada hewan akan diberlakukan antimortem dan pada hari H akan berlaku postmortem.

No comments:

Post a Comment