Monday, October 7, 2013

Proyek Bendungan Ciliwung Telan Anggaran Rp 1 Triliun

Proyek pengerjaan bendungan atau waduk long storage di hulu Sungai Ciliwung menelan anggaran Rp1 triliun. Proyek kerjasama antara Kementerian BUMN dengan Pemprov DKI itu dilakukan untuk mengatasi banjir.
Proyek tersebut ditargetkan rampung dalam kurun waktu dua tahun, dengan rincian masa feasibility study detail engineering selama enam bulan, masa konstruksi selama 1,5 tahun. Pelaksanaan konstruksi diperkirakkan akan dilaksanakan pada semester satu tahun 2014.
 
Kementrian BUMN diwakili PT Hutama Karya (persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (persero), sedangkan Pemprov DKI diwakili oleh BUMD PT Pembangunan Jaya dan PAM Jaya.
 
Pengembalian investasi dari proyek ini direncanakan dari bisnis SPAM (Sistem Pengelolaan Air Bersih), dimana PAM Jaya sebagai offtaker yang akan mendistribusikan kepada konsumen di wilayah Jakarta, Depok, dan Bogor, juga bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga minihydro.
 
"Bisa Jakarta Propertindo, atau PAM. Dua-duanya bisa yang penting bisa segera dilaksanakan. Airnya ada sudah jangan dibuat ruwet," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), Rabu (2/10/2013).
 
Anggaran Rp1 triliun difasilitasi oleh pinjaman komersial dan modal sendiri. Dengan komposisi 51 persen dari BUMN dan 49 persen dari BUMD.
 
Bendungan ini akan dibangun di empat lokasi di hulu sungai Ciliwung, dan akan menampung debit air mencapai 3.000 kubik yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga. Jokowi juga mengatakan, kalau dari proyek ini akan dilakukan pembebasan lahan.

No comments:

Post a Comment