Sunday, October 6, 2013

Padat dan Berdesakan di Commuter Line, Sampai Kapan?

Angkutan umum nyaman masih menjadi dambaan. Salah satunya di moda transportasi kereta api. Memang, sudah banyak peningkatan yang sudah dilakukan, tetapi rasanya masih ada yang kurang. Kenyamanan di jam sibuk.
"Di jam-jam tertentu, kereta padat dan berdesakan. Kadang AC mati, sampai kaca dibuka, seperti kereta ekonomi saja," terang SM Said pengguna commuter line saat berbincang, Minggu (6/10/2013).

Said biasa naik dari Stasiun Depok. Mau tak mau, karena mengejar jadwal dia naik ke kereta yang sudah padat. Persoalan yang utama, sudah padat AC mati. Bau keringat menyeruak.

"Dulu naik commuter itu supaya nggak panas, biar adem enak. Sekarang malah mandi keringat," terang Said.

Cerita senada disampaikan Ahmad Edo yang biasa naik kereta akhir pekan ke Depok. Hari kerja dia kos di Jakarta, akhir pekan baru pulang kampung.

"Wah pagi sampai sore padat. AC nyala tapi nggak kerasa, bau ketek dah," imbuh Ahmad sambil tertawa.

Diakui Ahmad, ongkos dia naik kereta memang memang murah sekitar Rp 2 ribu, tapi dia rela membayar lebih asal kereta nyaman.

"Yang bagus sih harga murah tapi nyaman, tapi kalau bayar sedikit mahal nyaman juga nggak apa," kata Ahmad yang biasa naik dari Stasiun Sudirman ini.

Apa yang disampaikan Said dan Ahmad ini memang keluhan umum dari pelanggan commuter line. Jeritan mereka sama seperti jeritan pengguna commuter line atau biasa disebut CL. Tengok saja jejaring media sosial twitter, keluhan yang sama selalu disuarakan.

Mungkin, ini bisa menjadi hikmah bagi para petugas berwenang di kereta api, atau setidaknya sesekali mencoba naik CL di jam padat.
 

No comments:

Post a Comment