Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menggelar ajang Lomba LKS – SMK di
bidang Printing, khususnya oleh jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan.
Dari proses seleksi yang ketat, akhirnya terpilih delapan SMK di delapan
propinsi untuk bertarung dalam lomba tersebut. Di antaranya adalah
Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Riau dan
Jambi.
Direktur PNJ Abdillah mengatakan, kegiatan tersebut memang untuk
mengajak berkolaborasi antara Politeknik dan SMK. Sebab, kata Abdillah,
lulusan SMK yang sudah terampil, akan makin terasah bakatnya jika masuk
ke Politeknik dengan jurusan yang sama atau linear.
“Ini kerjasama kami dengan Direktur Pembinaan SMK Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan agar mempererat pembinaan politeknik dengan
SMK. Memang kalau bahan yang masuk ke politeknik akan lebih mudah jika
sudah dipelajari di SMK,” ujarnya di kampus PNJ, Depok, Minggu
(22/09/13).
Abdillah menyatakan bahwa jika lulusan SMK saat masuk ke politeknik
dengan jurusan yang berbeda. Semestinya jurusan yang linear justru akan
lebih fokus dan tidak mengulang atau mempelajari ilmu lainnya lagi.
“Bisa memasukan potensi yang dibina, kalau tidak linear atau
jurusannya misalnya di SMK adalah teknik mesin, lalu masuk ke Politeknik
jadi akuntansi, kanjadi mengulang lagi. Misalnya di lomba ini yakni
lomba printing, nanti bisa masuk ke Grafika dan Penerbitan,” tuturnya.
Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Anang Cahyono mengatakan kegiatan
tersebut bisa mengeksplorasi anak-anak SMK untuk mengetahui potensi
mereka. Ia mengklaim SMK Indonesia juga mampu merebut prestasi saat
berlomba di Jerman.
“Lulusan SMK tentu harus lebih unggul dan siap, apalagi akan
menghadapi AFTA 2015, selain beasiswa, kami juga menyalurkan lulusan SMK
untuk berwirausaha, dan melanjutkan studinya, karena kan di perguruan
tinggi ada vokasi, akademi, dan profesi. Kalau SMK kita fasilitasi untuk
masuk vokasi seperti politeknik,” imbuhnya.
No comments:
Post a Comment