Monday, September 23, 2013

"Karang Taruna Cilodong Gelar Tabligh Akbar"

Masih bernuansa peringatan HUT Kemerdekaan RI, Karang Taruna (Katar) Kelurahan Cilodong menggelar tabligh akbar di RT01/01 Kampung Bendungan Kelurahan/Kecamatan Cilodong, Minggu (22/9/13).

Acara yang bertajuk “Menjalin Tali Silaturahmi Berbalut Seni dan Dakwah” itu dihadiri sekitar 300 warga.

Nampak hadir di tengah-tengah warga Ketua LPM Kecamatan Cilodong Igun Sumarno, Sekretaris Kelurahan Cilodong M Yani, ketua katar Kelurahan Cilodong Mahdi Hidayat, Ketua RW01 Supriyadi dan Ketua RW08 Sudarso.

Acara tersebut didahului dengan parade kasidah dan marawis, dilanjutkan  dengan acara puncak yang dimulai pagi harinya.

Hadirin juga disirami dengan tausyiah bertema membangun persatuan dan kesatuan yang dibawakan oleh KH Ali Ghozali.

Ketua panitia acara Guruh Apriyadi menuturkan acara ini digelar dalam rangka menjalin tali silaturahmi antar warga pasca idul fitri. Selain itu, panitia juga sengaja membalut acara bertemakan islami guna mendorong dan menciptakan remaja yang beriman khususnya di lingkungan kampung Bendungan.

“Peringatan HUT RI sengaja kita kemas seperti ini dengan nuansa islami yang  kental agar tingkat keimanan khususnya pemuda dan umumnya warga bendungan ini meningkat. Tak melulu soal duniawi saja yang dipikirkan tapi juga akhirat,” tuturnya.

Sementara itu Igun Sumarno mengapresiasi acara yang digarap pemuda itu. Menurutnya, acara ini merupakan suatu bukti bahwa pemuda di wilayah ini masih konsisten memikirkan nasib masyarakat. Tak hanya di dunia tapi juga di akhirat.

“Lewat acara ini kami berharap kebersamaan warga dapat ditingkatkan. Apalagi sudah banyak perpecahan yang terjadi karena tidak adanya rasa kebersamaan. Inilah yang patut diapresiasi, dimana anak muda mampu membuat acara yang bermanfaat,” kata dia.

Apalagi, kata dia ini tabligh akbar ini dibalut dengan nuansa perayaan HUT Kemerdekaan RI. Dari acara inilah dia berharap hasrat pemuda dalam pembekalan akhlak serta karakter dapat terpenuhi. Sebab, dewasa ini warga Indonesia selalu dijajah dengan arus westernisasi yang menyasar pada akhlak dan karakter serta jati diri bangsa.

“Kita ini masih haus dan kurang akan pembekalan akhlak serta karakter. Lewat acara-acara semacam inilah kita dapat membangun akhlak dan karakter. Sebab masyarakat Indonesia terbukti tangguh secara fisik namun lemah secara mental terutama karakter. Ini yang patut diwaspadai,” jelasnya.
 

No comments:

Post a Comment