Tuesday, September 17, 2013

"Jasa Marga Sulit Cegah Anak di Bawah Umur Bawa Mobil Masuk Tol "

Jasa Marga kesulitan untuk mencegah anak di bawah umur membawa mobil sendiri dan masuk tol. Petugas Jasa Marga tak mempunyai kemampuan menerka umur seorang sopir kala membawa mobil masuk tol.

"Tidak mungkin kita mencegah, petugas kita itu tidak dibekali pengetahuan untuk menerka umur," jelas Direktur Operasional Jasa Marga Hasanuddin di kampus FE UI, Depok, Usai Seminar Tertib Berlalu Lintass di Jalan Tol, Selasa (17/9/2013).

Menurut Hasanuddin, tak mungkin juga petugas tiket memelototi orang yang membawa mobil dari segi umur. "Masa kalau mau lihat orang dipandang dulu, lihat kulitnya muda atau nggak. Standar pelayanan kita 6 detik," tambahnya.

Dari segi fisik juga sulit untuk dinilai. Hasanuddin mencontohkan sosok Adul atau Ateng yang memiliki perawakan kecil tapi usia dewasa.

"Kita jangan lupa tidak semua pintu tol itu dijaga orang, ada yang dijaga mesin," tuturnya.

"Kita belum pernah menemukan anak SMA nyetir pakai baju seragam, kalau artis yang lagi syuting film ada," tambahnya lagi.

Sedang untuk alat pemantau kecepatan di tol menurut Hasanuddin, pihaknya sudah menyediakan di Tol Cipularang. Namun kendalanya memang ada pada penindakan.

"Memang susah kita melakukan penindakan, paling kita akan memperbaiki koordinasi dengan kepolisian untuk sama-sama melakukan penertiban kendaraan dengan kecepatan tinggi dan rendah. Cobalah dalam waktu dekat akan saya rumuskan dengan Polda atau Korlantas," urainya.

Alat pemantau kecepatan yang dimiliki Jasa Marga bernama Radio Traffic Microwive System (RTMS) atau alat pemantau kecepatan gelombang micro, yang sifatnya massal untuk speed rata-rata.

"Jadi bisa tahu tren kecepatan berapa. Misalnya ada yang speednya kencang, kita incar tembak (foto-red) terus telepon petugas di pintu keluar untuk tolong ditangkap. Nanti sanksinya UU Lalin," jelasnya.

No comments:

Post a Comment