Monday, September 23, 2013

"Jadi Profesor Agar Tak "Dizalimi""

Politeknik di Indonesia mendorong pemerintah untuk menerapkan peraturan yang berpihak pada pendidikan vokasi. Salah satunya yakni peraturan yang memberikan kesempatan dosen Politeknik untuk bisa menjadi guru besar ataupun profesor.
Direktur Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Abdillah mengutip istilah Dirjen Dikti bahwa Politeknik harus memperjuangkan peraturan tersebut agar tidak terus menerus "dizalimi". Sebab fakta di lapangan, kata dia, Politeknik juga sudah banyak menerapkan program Diploma 4 atau S-1 Terapan.

"Jadi dulu kepangkatan dosen-dosen politeknik paling tinggi hanya 4C, mau naik lebih enggak boleh lagi. Karena dianggapnya kan hanya D-3. Tetapi kan pada praktiknya kami juga dari tahun ke tahun selenggarakan D-4 atau S-1 terapan. Saya ambil bahasanya pak Dirjen waktu kumpul dengan direktur-direktur Politeknik, agar tak "dizalimi" itu," ungkap Abdillah.

Abdillah menilai, faktanya tak mudah dan payung peraturan tersebut masih belum diterapkan. Dia menegaskan bahwa Politeknik tidak akan berhenti berjuang untuk mendorong pemerintah mengabulkan peraturan tersebut.

"Faktanya tak mudah. Payung peraturan belum diterapkan, masih kesulitan. Saya kira tak lagi (dizalimi) sekarang,  sekarang bagaimana perjuangan kita agar meloloskan peraturan itu," katanya.

Sehingga, lanjut Abdillah, dosen-osen Politeknik yang sudah bergelar doktor bisa memperoleh kesempatan menjadi guru besar atau profesor. "Agar dosen politeknik yang sudah doktor bisa menjadi guru besar atau profesor, memang arahnya adalah kami para direktur politeknik jangan diam saja, harus berjuang," ungkapnya.


No comments:

Post a Comment